NAMA
: LM. RESKY JULIYANTO. S
NPM
: 15 630 040
BESAR
SAMPEL DAN SUMBER DATA
A.
Besar
Sampel
Beberapa pendapat ahli mengenai
ukuran sampel adalah sebagai berikut : Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa
sampel haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini
mengasumsikan bahwa semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin
representatif dan hasilnya dapat digenelisir. Namun ukuran sampel yang diterima
akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.
1. Jika penelitiannya bersifat
deskriptf, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi
2. Jika penelitianya korelasional,
sampel minimunya adalah 30 subjek
3. Apabila penelitian kausal
perbandingan, sampelnya sebanyak 30 subjek per group
4. Apabila penelitian eksperimental,
sampel minimumnya adalah 15 subjek per group.
1.
Ukuran
Sampel
Untuk menentukan sampel dari
populasi digunakan perhitungan maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli.
Secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel minimal untuk memperoleh
hasil yang baik adalah 30, sedangkan dalam penelitian eksperimen jumlah sampel
minimum 15 dari masing-masing kelompok dan untuk penelitian survey jumlah
sampel minimum adalah 100.
Besaran atau ukuran sampel ini
sampel sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang
diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial
maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan
maka makin kecil sampel. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin
besar sampel (semakin mendekati populasi) maka semakin kecil peluang
kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil sampel (menjauhi jumlah
populasi) maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.
Beberapa rumus untuk menentukan
jumlah sampel antara lain :
1. Formula Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)
n = N/N(d)2 + 1
ket:
n = sampel
N = populasi
d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.
Misalnya, jumlah populasi adalah
125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang
digunakan adalah :
n = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95
3. Ukuran Sampel berdasarkan Proporsi
(Tabel Isaac dan Michael)
Tabel penentuan jumlah sampel dari
Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan
tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%.Dengan tabel ini, peneliti dapat secara
langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki.
4. Cohran’s Formula Data
Continues
N = (t^2) * (s^2) / (d^2)
dimana,
N = ukuran sampel,
t = nilai t
berdasarkan alpha tertentu,
s = standard deviasi
dari populasi, dan
d = margin error
Contoh :
(1.96)^2(1.167)^2/ (7*.03)^2 =
118
5.
Data Kategori
N = (t)^2 * (p)(q) / (d)^2
Dimana,
N = ukuran sampel,
t = nilai t berdasarkan alpha tertentu,
(p)(q) = estimate of variance,
d = margin of error yang diterima
Contoh :
(1.96)^2(0.5)(0.5) / (.05) ^ 2 = 384
2. Yang perlu diperhatikan dalam
Penentuan Ukuran Sampel
Ada dua hal yang menjadi
pertimbannga dalam menentukan ukuran sample.Pertama ketelitian (presisi) dan
kedua adalah keyakinan (confidence). Ketelitian mengacu pada seberapa dekat
taksiran sampel dengan karakteristik populasi.Keyakinan adaah fungsi dari
kisaran variabilitas dalam distribusi pengambilan sampel dari rata-rata sampel.
Variabilitas ini disebut dengan standar error, disimbolkan dengan S-x.
Semakin dekat kita menginginkan
hasil sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, maka semakin tinggi
ketelitian yang kita perlukan.Semakin tinggi ketelitian, maka semakin besar
ukuran sampel yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam populasi
tersebut besar.
Sedangkan keyakinan menunjukkan
seberapa yakin bahwa taksiran kita benar-benar berlaku bagi populasi.Tingkat
keyakinan dapat membentang dari 0 – 100%.Keyakinan 95% adalah tingkat lazim
yang digunakan pada penelitian sosial / bisnis.Makna dari keyakinan 95% (alpha
0.05) ini adalah “setidaknya ada 95 dari 100, taksiran sampel akan mencerminkan
populasi yang sebenarnya”.
B. Sumber
Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat
memberikan informasi mengenai data.Berdasarkan sumbernya, data dibedakan
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data
primer
Data primer adalah sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) yang
berupa wawancara, opini (pendapat) orang secara individu atau kelompok, maupun
hasil observasi dari suatu obyek. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yaitu dengan cara menjawab pertanyaan riset (metode survey)
dan penelitian benda (metode observasi). Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil
wawancara peneliti dengan nara sumber.
2. Data
sekunder
Data
sekunder adalah data
yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data sekunder
misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya.
1. Cara
Penentuan Data
Di dalam menentukan sampel dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan ukuran sampel (Sample Size)
Penentuan ukuran sampel responden dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin(Jalaludin
Rakhmat, 2000:49) :
Keterangan:
n = ukuran sampel minimum
N = ukuran populasi
d 2 = tingkat presisi
Populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Bandung yang berlokasi di Jalan Ir. H.
Djuanda No. 74. Informasi yang diperolah besarnya populasi nasabah Dana Pihak
Ketiga berjumlah 13.963 nasabah dengan perincian sebagai berikut :
Tabel
Total Rekening Dana Pihak Ketiga per 31 Maret 2005
Total Tabungan
|
12.937
|
Total Giro
|
235
|
Total Deposito
|
791
|
Total
|
13.963
|
= 99,2889 => 100 nasabah
2.
Teknik
Pengumpulan Data
Dalam penelitian, teknik pengumpulan
data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang
digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah
data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari
sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan
teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu
cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara,
pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data
merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa
alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka /
tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
Adapun tiga teknik pengumpulan data
yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.
1. Angket
Angket / kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik
pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup
besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait
dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut
beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya
jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas
dalam pilihan jawaban. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan
responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa
Inggris pada responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
Tipe dan bentuk pertanyaan apakah
terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang diberikan adalah
bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta untuk memilih
jawaban yang disediakan.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden
(wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai
fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam
dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung
antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel
besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin
menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik
wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian
kualitatif).Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur artinya peneliti
telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden
sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga
dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain
yang dapat membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi
pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin
penting masalah yang ingin digali dari responden.
3.
Cara Memperoleh Data
1. Data Observasional
Data
observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau
tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti.
2. Data Wawancara adalah data yang
diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan informan. Data ini bisa
divalidasi menggunakan triangulasi.
3. Data Eksperimental adalah data yang
dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in situ atau berbasis
laboratorium dan harus bisa direproduksi.
4. Data simulasi adalah data hasil dari
penggunaan model dan metadata di mana input lebih penting daripada output.
Contoh: model iklim, model ekonomi, model kosmologi dan lain-lain.
5. Data Referensi atau Kanonik adalah
data statis atau koleksi organik (peer-reviewed) Contoh: menggunakan data
urutan gen yang sudah tersedia, struktur kimia, data sensus dan lain-lain.
6. Data Derivasi atau Kompilasi adalah
data reproduksi. Contoh: kompilasi database yang sudah ada untuk membangun
struktur 3D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar