NAMA : LM. RESKY JULIYANTO. S
NPM. : 15 630 040
METODE BEDA HINGGA
Salah satu cara utk menyelesaikan persamaan differential adalah dengan
menggunakan metode beda hingga atau yg lbh dikenal dgn finite difference
method. Metode ini menggunakan pendekatan ekspansi Taylor di titik
acuannya (x). Ada tiga jenis beda (difference) yg bisa kita gunakan utk
mencari nilai f(x+∆x). Ketiga jenis beda ini disebut forward difference,
backward difference, dan central difference. Supaya gak lupa,
penurunannya saya berikan di sini.
Forward difference
Utk forward difference, kita ingin mencari nilai suatu fungsi jika
independent variablenya digeser ke depan (makanya namanya forward
difference) sebesar ∆x. Sederhananya, jika kita tahu f(x), maka
berapakah f(x+∆x)? Ekspansi Taylor dituliskan sbb:
Secara umum, symbol ∂f/∂x*∆x menunjukkan kemiringan (gradient) nilai
fungsi f pada f(x) jika x digeser sebesar ∆x. Sementara symbol ∂2f/∂x2
menunjukkan lengkungan (curvature) dari titik f(x) tsb jika x digeser
sebesar ∆x.
Oleh karena nilai setelah term pertama di atas tidak signifikan dibandingkan dgn term kedua, maka bisa kita bilang klo:
Hubungan di atas menunjukkan kemiringan (gradient) dari fungsi tsb sebesar ∆x ke depan (lbh besar dari x).
Backward difference
Pertanyaan yg sama jg kita berikan utk backward difference. Jika kita
tahu f(x), maka berapakah f(x-∆x)? Atau berapakah nilai fungsi tsb jika
independent variablenya digeser ke belakang sebesar ∆x. Ekspansi Taylor
dituliskan sbb:
Hubungan terakhir ini menunjukkan kemiringan (gradient) dari fungsi tsb sebesar ∆x ke belakang (lbh kecil dari x).
Central difference
Jenis bedar ketiga adalah beda tengah, di mana kita akan mencari
kemiringan dari fungsi tsb dgn menggunakan perbedaan nilai fungsinya
dari beda depan dan beda belakang. Secara matematis, beda tengah adalah
penjumlahan dari beda depan dan beda belakang.
Second order derivation
Setelah pendekatan orde satu bisa kita turunkan spt di atas, skrg kita
bisa menurunkan persamaan utk pendekatan orde dua. Penurunan di bawah
ini saya mulai dari mengambil persamaan orde satu dari beda depan
(forward difference) yg mengandung penurunan orde dua (second order
differential). Fungsi ∂2f/∂x2saya keluarkan, dan persamaan utk ∂f/∂x nya
saya ambil dari pendekatan beda belakang (backward difference).
Dengan adanya dua pendekatan (orde satu dan orde dua) ini, kita bisa bekerja dgn contoh berikut:
Penyelesaian analitiknya adalah sbb:
Kondisi batas yg kita ketahui adalah sbb:
u pada r = 2 atau u(2) = 0.008
u(6.5) = 0.003
Yg ditanyakan adalah berapa nilai u di antara kedua nilai batas di atas.
Dengan metode beda hingga ini, kita akan membuat node2. Katakanlah kita
buat 4 node. Node yg pertama adalah saat u(2), dan node yg keempat
adalah u(6.5). 4 node yg kita pilih terdiri atas 3 rentang, yakni
rentang node 1-2, rentang node 2-3, dan rentang node 3-4. Jarak rentang
tsb adalah (6.5-2)/3 = 1.5. Maka, node 2 adalah 2+1.5 = 3.5. Node 3
adalah 3.5+1.5 =5. Yg skrg ingin kita ketahui tentunya adalah nilai u
pada saat r = 3.5 atau u(3.5) dan u(5).
Utk yg pertama ini, kita akan gunakan pendekatan beda maju utk orde
satu. Dengan memasukkan pendekatan yg udah kita turunkan ke persamaan
diferensial di atas, kita dapat:
, dgn i = node.
Persamaan ini kita utak-atik utk mendapatkan penyelesaian utk ui,
sehingga kita bisa menyusun persamaan utk u2 dan u3. Sementara u1 dan u4
sudah kita ketahui sebagai kondisi batas. Klo saya selesaikan di excel,
akan didapat sbb:
Perbandingan hasil pendekatan ini dengan hasil analitiknya menghasilkan
error sebesar 6.66% utk u2 atau u(3.5) dan error sebesar 5.12% utk u3
atau u(5).
Jika saya gunakan beda tengah utk pendekatan orde satu, akan diperoleh hasil sbb:
Hasil perhitungan dgn pendekatan beda tengah ternyata lbh akurat drpd
pendekatan beda maju (dan jg drpd beda mundur). Error utk u(3.5) menjadi
2.43% dan error utk u(5) menjadi 1.68%.
Jika saya menggunakan node yg lbh banyak, dalam artian saya melakukan
perhitungan yg lbh detail, dengan 8 node misalnya. Dan tetap menggunakan
beda tengah, akan didapat hasil sbb:
Spt yg diharapkan klo hasil perhitungan dgn node yg semakin banyak atau
perhitungan semakin detail, maka hasilnya akan mendekati hasil
analitiknya. Error yg diperoleh utk setiap r di atas semuanya di bawah
0.5%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar